Hatta: Jangan Khawatir Utang Naik

Hatta: Jangan Khawatir Utang Naik
Hatta: Jangan Khawatir Utang Naik
Penurunan rasio utang tersebut, kata Hatta pula, terjadi karena PDB Indonesia terus meningkat dan utang luar negeri menurun, sehingga netto pinjaman menjadi turun. "Artinya, kemampuan kita membayar utang luar negeri sudah jauh lebih besar dari pinjaman luar negeri. Khusus untuk itu, maka Presiden meminta kita melakukan pengelolaan yang baik. Sumber-sumber pembiayaan kita harus lebih diarahkan ke dalam negeri," ucap Hatta.

Hingga memasuki kuartal III tahun 2010, utang pemerintah Indonesia terdiri atas Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 1.044 triliun (64 persen), serta pinjaman sebesar Rp 583 triliun (36 persen). Bila dilihat dari nilai tukarnya, profil utang pemerintah itu dapat dibagi atas utang dalam mata uang rupiah sebesar Rp 890 triliun (55 persen), serta utang dalam valuta asing sebesar Rp 737 triliun (45 persen).

Sementara dari sisi persebaran jatuh tempo, akan ada kewajiban pembayaran utang sebesar Rp 518 triliun, yang akan jatuh tempo dalam kurun waktu 2011-2015 (5 tahun), serta (sebesar) Rp 424 triliun akan jatuh tempo antara tahun 2016-2020. Sisanya, sekitar Rp 685 triliun, akan jatuh tempo antara tahun 2021-2042. (afz/jpnn)

JAKARTA - Jumlah utang Indonesia dalam dan luar negeri, terus mengalami peningkatan. Per Juli 2010, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News