HEBAT! Dosen Memilih Hidup di Hutan Bersama Suku Anak Dalam

HEBAT! Dosen Memilih Hidup di Hutan Bersama Suku Anak Dalam
Jusiah Ari Abdi bersama Suku Anak Dalam. Foto: Jambi Independent/JPG

Jangan heran, jika Abdi sangat meguasai sejarah,perilaku, bahasa, serta budaya orang-orang rimba ini. 

Jambi Independent (Jawa Pos Group) sempat bertemu dan bertatap langsung dengan Abdi saat ia masih menjadi pendamping warga SAD di bukit 12 beberapa waktu lalu.

Di antara teman-teman seangkatannya, hanya dia yang berhasil menjadi antropolog sejati. Kepada Jambi Independent, Abdi mengisahkan awal mulanya dia bisa sampai di Jambi dan menjalan hidup di belantar hutan TNBD.

“Siang itu istri saya pulang ke rumah dan bawa koran. Saya lihat ada lowongan yang di buka oleh Warsi. Saya kirim lamaran, lalu diterima dan saya berangkat ke Jambi,” ujarnya beberapa saat lalu di hutan TNBD tempat dia bermukim sekarang.

Suami Hotna Rosalina Sihotang  ini menuturkan, ketertarikannya terhadap seluk beluk etnis di Indonesia sudah tertanam sejak duduk di bangku kuliah. Rupanya, istrinya turut mensuppor.

Makanya, istrinya tak keberatan ketika dia memutuskan untuk meninggalkan profesi dosen dan kemudian tinggal di belantara hutan bersama orang rimba. Tujuannya cuma satu, mempelajari budaya orang rimba.

Dia bercerita, tidak gampang seperti membalikkan telapak tangan untuk bisa diterima oleh orang rimba. Butuh perjuangan ekstr keras, mental yang tinggi dan kesabaran agar bisa menjadi bagian dari kelompok orang rimba ini.

Menurut Abdi, sempat terjadi penolakan ketika dia kali pertama masuk kedalam kelompok orang rimba kawasan sungai terab, TNBD. Meski dia sudah memberi penjelasan, tetap saja mereka menolak. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News