Heboh Al-Qur'an Dibakar di Swedia, GNPF Ulama Desak Pemerintah Bersikap

Heboh Al-Qur'an Dibakar di Swedia, GNPF Ulama Desak Pemerintah Bersikap
Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak. Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) Ustaz Yusuf Martak merespons keras insiden pembakaran kitab suci Al-Qur'an yang terjadi di Swedia.

Dia bahkan menyampaikan sejumlah poin pernyataan sikap atas tindakan yang dilakukan Rasmus Paludan tersebut.

Pertama, dia bersama para ulama lain mengutuk dan mengecam keras tindakan penistaan pembakaran Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan di Swedia.

"Mengutuk secara tegas setiap penistaan terhadap kitab suci agama mana pun, apalagi adanya pembakaran kita suci Al-Qur'an," ujar Yusuf Martak dalam siaran pers yang diterima, Rabu (25/1).

Dia menyayangkan tidak adanya itikad menyampaikan permintaan maaf dari pemerintah Swedia atas kesalahan warganya.

Parahnya lagi, pemerintah Swedia malah melakukan pembelaan dengan dalih kebebasan berekspresi.

Untuk itu, GNPF-Ulama meminta pemerintah Indonesia untuk segera memanggil dan meminta penjelasan kepada Duta Besar Swedia dan Denmark perihal peristiwa penistaan agama itu.

Sebab, kata Yusuf, Indonesia merupakan negara dengan mayoritas muslim dan muslim terbesar di dunia.

GNPF Ulama meminta pemerintah Indonesia mengambil sikap tegas atas insiden pembakaran Al-Qur'an di Swedia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News