Heboh Fenomena Great Resignation di Berbagai Negara, Indonesia Bagaimana?

Heboh Fenomena Great Resignation di Berbagai Negara, Indonesia Bagaimana?
Grant Thornton Indonesia memberikan tips menghindari fenomena great resignation. Foto: Dok Grant Thornton Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat menyebut ada 11,5 juta pekerja yang berhenti dari pekerjaannya selama periode April, Mei, dan Juni 2021. Di Inggris, pada Agustus 2021 lalu, jumlah lowongan kerja melampaui satu juta pekerjaan.

Hal sama yang terjadi di lanskap global, survei firma konsultasi SDM Mercer, terhadap 30 ribu orang dari 31 negara, tahun ini ada 41 persen karyawan berniat mengundurkan diri.

Efek pandemi menyebabkan banyak hal terjadi pada diri mereka, sehingga membuat banyak orang memikirkan kembali karier, kondisi kerja, dan tujuan jangka panjang mereka.

Fenomena gelombang pekerja yang berhenti dari pekerjaannya secara besar-besaran atau dikenal dengan istilah great resignation.

Human Capital Director Grant Thornton Indonesia Emme Tarigan mengatakan di Indonesia sebanyak 77 persen tenaga kerja profesional masih dalam fase mempertimbangkan untuk mengundurkan diri.

Di sisi lain, sebanyak 45 persen lainnya belum ingin melakukannya. Alasannya, belum adanya pekerjaan yang cocok (56 persen), kurangnya peluang pekerjaan di bidang yang mereka tekuni 23 persen, dan kekhawatiran akan keamanan status pekerjaan di perusahaan baru 21 persen.

Menurut Emme, kunci Indonesia aman dari fenomena great resignation adalah menginisiasi strategi program retensi layanan.

Menurutnya, dalam hal ini human capital sebagai salah satu pilar dalam perusahaan harus menginisiasi strategi program retensi layanan tersebut, sehingga walaupun fenomena tersebut terjadi di Indonesia, perusahaan dapat bertahan dan karyawan sudah memiliki engagement yang tinggi.

Fenomena gelombang pekerja yang berhenti dari pekerjaannya secara besar-besaran atau dikenal dengan istilah great resignation.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News