Heboh Penemuan Bangkai Pesawat Merpati

Heboh Penemuan Bangkai Pesawat Merpati
Warga menemukan bangkai pesawat Merpati yang celaka tahun 1991 di gunung Tihengo, Februari 2018. Foto: istimewa

Dari penelusuran Gorontalo Post, pesawat tersebut merupakan pesawat jenis Casa 212 tipe 200 dengan register PK-NYC.

Pesawat dengan nomor penerbangan MZ 7970 ini lepas landas dari Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado, pada hari Rabu 30 Januari 1991. Atau 27 tahun silam.

Salah satu korban dalam pesawat itu, Erwin Giasi menyebutkan, pesawat jatuh setelah kurang lebih 15 menit lagi akan mendarat di Bandara Djalaludin Gorontalo.

"Kabut tebal, tiba-tiba pesawat berguncang hebat. Padahal kata pilot kita segera mendarat. Tapi tiba-tiba kami celaka," kata Erwin.

Pesawat mendarat darurat di atas pohon di hutan pegunungan Tihengo, hulu Atinggola yang berbatasan dengan Bolmut dan Bulango Ulu, Bone Bolango.

Menurut Erwin, enam hari mereka di hutan baru bisa dievakuasi oleh tim SAR. Saat itu, tim SAR mengevakuasi ke posko di Desa Tuntung, Bolmut dan diterbangkan dengan helikopter super puma milik TNI AU ke gelanggang 23 Januari.

Tidak ada yang meninggal dalam insiden itu. Sebanyak 18 penumpang dan tiga kru seluruhnya selamat. "Pak Tomy Sako, ia meninggal karena asma dan usianya memang sudah tua 70 tahun,"kata Erwin.

Jatuhnya pesawat Merpati buatan IPTN tahun 1985 ketika itu menghebohkan tanah air. "Saya baru tahu kalau di Gorontalo pernah ada kecelakaan pesawat yang seluruh penumpangnya selamat,"kata Ahmad Rauf salah satu warga Kota Gorontalo yang mengetahui informasi itu melalui media sosial.

Kondisi bangkai pesawat Merpati sudah diselimuti semak belukar di hutan pegunungan Tihengo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News