Heboh Serangan Corona ke HM Sampoerna Surabaya, Perkembangan 2 April Hingga 1 Mei

Heboh Serangan Corona ke HM Sampoerna Surabaya, Perkembangan 2 April Hingga 1 Mei
Sejumlah petugas keamanan internal berjaga di depan pabrik Sampoerna Rungkut 2 Surabaya, Kamis (30/04/2020). Foto: ANTARA/Hanif Nashrullah

Pada 9 April 2020 pasien dirujuk di rumah sakit dan tanggal 13 April pasien melakukan pemeriksaan tes swab di rumah sakit yang berbeda.

Menurut dia, sejak saat itu Pemkot Surabaya mulai melakukan tracing atau melacak yakni dengan penyelidikan epidemologi di setiap rumah sakit.

Bahkan setiap harinya, lanjut dia, petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya melakukan pendataan dan pemantauan di setiap rumah sakit terkait perkembangan pasien COVID-19.

"Begitu kita ketahui, pada 16 April Dinkes memanggil perusahaan Sampoerna. Jadi bukan perusahaan yang melapor, tapi kami yang memanggil. Kita yang menemukan. Silakan tanya ke Sampoerna," katanya.

Tidak hanya itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Surabaya ini pun memastikan pertemuannya dengan pihak perusahaan kedua kalinya pada 27 April 2020 ini pihaknya juga meminta untuk melakukan penutupan sementara perusahaan.

Tidak cukup sampai di situ, ia pun juga meminta data nama karyawan untuk dilakukan tracing kembali.

"Kita minta datanya sesuai nama dan alamat. Supaya kita bisa tracing kembali dan beri intervensi," kata Fikser.

Senada dengan itu, Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita mengatakan dalam pertemuannya dengan PT HM Sampoerna itu, pihaknya langsung meminta perusahaan tersebut untuk melakukan rapid test dan mengisolasi mandiri karyawannya sekitar 506 orang.

Pemkot Surabaya menjelaskan perkembangan penanganan virus corona COVID-19 di pabrik rokok PT HM Sampoerna, Rungkut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News