Hebohnya Grand Prix Australia dengan Pembalap 17 Tahun

Hebohnya Grand Prix Australia dengan Pembalap 17 Tahun
IDOLA AUSTRALIA: Daniel Ricciardo (Red Bull-Renault) melayani permintaan tanda tangan fans di Sirkuit Albert Park, Melbourne, jelang GP Australia, Kamis (12/3). Foto Dewo Pratomo/Jawa Pos/JPNN.com

Mau lihat F1 seru? Harus kembali ke akarnya di Eropa, menyaksikan langsung di negara-negara yang memang gila F1. Yang memang punya tradisi F1. Misalnya, di Sirkuit Monza (Italia) atau Silverstone (Inggris).

Kalau tidak di Eropa, GP Amerika di Austin, Texas, juga lumayan meriah. Tapi, di luar Eropa, mungkin tidak ada yang lebih seru dan lebih ''F1'' dari GP Australia!

***

Terus terang, sudah lama saya tidak meliput F1 di Melbourne. Kali terakhir tahun 2007. Waktu itu, Lewis Hamilton masih berusia 22 tahun, menjalani debutnya bersama McLaren-Mercedes. Saya ingat foto bersama dia waktu itu. Masih kurus, santai, dan jalan ke mana-mana tanpa pengawalan.

Tahun ini? Hamilton sudah jadi juara dunia dua kali. Usianya 30 tahun. Badan lebih kekar dan bertato. Jalan ke mana-mana didampingi bodyguard, yang selalu mengingatkan orang untuk tidak menyentuhnya ketika minta foto bersama.

Tidak terasa pula, Hamilton telah menjadi salah satu pembalap paling senior. Ketika konferensi pers resmi lomba Kamis pekan lalu (12/3), Hamilton terkejut melihat lima pembalap lain di sekelilingnya.

''Saya baru sadar, saya pembalap paling tua di sini. Ini kali pertama terjadi. Saya benar-benar baru sadar. Jeez!'' katanya.

Waktu itu, Hamilton tampil bersama Daniel Ricciardo (25, Red Bull-Renault), Valtteri Bottas (25, Williams-Mercedes), Sebastian Vettel (27, Ferrari), Kevin Magnussen (22, McLaren-Honda), plus pembalap F1 termuda dalam sejarah, Max Verstappen (17, Toro Rosso-Renault).

Secara global, Formula 1 sebenarnya sedang lesu. Tapi, hal itu tidak terasa di Australia. Padahal, sudah 20 tahun lamanya sirkus balap tersebut tampil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News