Hehehe...Apakah Ruki Akan Bernasib dengan Antasari dan Samad?

Hehehe...Apakah Ruki Akan Bernasib dengan Antasari dan Samad?
Fahri Hamzah. Foto: dok/JPNN.com

"Kalau orang tidak ada kesalahan, harus dicarikan kesalahannya dan dipublikasikan 'sudah ditemukan dua alat bukti. Tentang apa itu dua alat bukti tersebut? Ya, dua alat bukti yang dicari itu. Itu saja argumentasinya," kata Wasekjen PKS ini.

Contohnya, ujar mantan Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini, apa yang kini menimpa Suryadharma Ali. "KPK gembar-gembor Suryadharma Ali terlibat korupsi dana perjalanan haji. Karena tidak diketemukan bukti, tuduhannya peralih ke masalah Suryadharma Ali membawa istri dan keluarga naik haji. Padahal itu sesungguhnya masalah etika yang tidak perlu dibawa ke ranah publik," tegasnya.

Demikian juga halnya yang dialami oleh Hadi Poernomo. Menurut Fahri, ini juga aneh. "Kenapa Hadi Poernomo dijadikan tersangka oleh KPK dalam kasus pajak, sesaat BPK akan menyelesaikan auditnya terhadap KPK. Yang saya lihat berdasar hasil audit tersebut, BPK menemukan di KPK itu tidak ada prosedur. Itulah yang membuat Hadi Poernomo jadi tersangka," ungkapnya. (fas/jpnn)


JAKARTA - Dua Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar dan Abraham Samad mengakhiri kariernya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News