He..He..He..Tingkat Partisipasi Rendah, KPU Minta ada Penelitian

He..He..He..Tingkat Partisipasi Rendah, KPU Minta ada Penelitian
Mendagri Tjahjo Kumolo saat memantau Pilkada Tangsel. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, perlu dilakukan penelitian mendalam terkait sejumlah data yang menyebut tingkat partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2015, cukup rendah. Pasalnya, ada cukup banyak faktor yang kemungkinan menjadi penyebab hal tersebut bisa terjadi. 

"Jadi harus ada penelitian mendalam terkait perilaku tidak memilih. Apakah karena faktor politik preferensinya terhadap calon diketahui sebelumnya tidak ada pilihan atau karena faktor ekonomi," ujar Ferry, Senin (14/12).

Selain kedua hal tersebut, faktor masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya kata Ferry, dapat disebabkan kondisi-kondisi lain. Misalnya, tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) atau karena pekerja, pemilih tidak memperoleh ijin dari majikan untuk menggunakan haknya. 

"Jadi banyak faktor yang perlu dicermati terkait soal partisipasi ini, atau memang karena jagad politik kita yang sedang tren seperti ini, orang kan memandang itu menjadi  salah satu pemicu, jadi tidak tertarik," ujarnya.

Mantan Komisioner KPU Jawa Barat ini juga menilai perlu membandingkan tingkat partisipasi pemilih pada pilkada kali ini, dengan pilkada sebelumnya. 

"Contoh untuk kasus Pilkada di Kota Medan, dulu persentasenya juga sekitar 30 persen. Jadi sama sebenarnya (dengan hasil pilkada saat ini yang disebut-sebut hanya sekitar 25 persen,red), ini faktor apa, jadi perlu diteliti, "ujarnya.

Selain itu Ferry menilai, rendahnya tingkat partisipasi pemilih karena masyarakat tidak melihat ada calon yang cukup baik untuk dipilih pada pilkada kali ini. 

"Ini masih dugaan, nah  kami ingin dapat info lebih jauh lagi terkait pilkada. Kami ada ruang penelitian partisipasi masyarakat pada waktu pemilihan legislatif atau pemilihan presiden (2014 lalu,red). Tapi itu berbeda dengan pilkada,"katanya. 

JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, perlu dilakukan penelitian mendalam terkait sejumlah data

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News