Heinrich XIII

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Heinrich XIII
Dhimam Abror Djuraid. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dinasti Reuss menamai semua anak laki-lakinya Heinrich atau Henry setelah akhir abad ke-12.

Pemberian nama itu untuk menghormati Henry IV, Kaisar Romawi Suci, yang mewariskan kepada mereka tanah perdikan untuk dikelola.

Meskipun secara resmi tidak ada lagi pangeran dan putri di Jerman, beberapa keturunan seperti Heinrich terus menggunakan gelar tersebut.

Polisi tidak main-main dalam melakukan operasi, karena kelompok sayap kanan yang ada di balik rencana itu punya persiapan senjata lengkap dan menimbulkan ancaman nyata. 

Senjata yang disita termasuk busur, senapan berbagai jenis, dan amunisi.

Rencananya, kelompok ini akan menyerbu ibukota Berlin, menangkap anggota parlemen, dan mengeksekusi kanselir Jerman pada Hari X ketika kudeta dilancarkan.

Setelah kudeta berhasil Heinrich XIII akan mengambil alih kekuasaan dan mengembalikan konstitusi menjadi monarki dengan Kaisar Heinrich XIII sebagai kepala negara.

Rencana kudeta ini adalah kasus terbaru dari serangkaian ancaman kudeta yang ditemukan dalam beberapa tahun terakhir dari jaringan ekstremis.

Dalam berbagai pidatonya, Heinrich XIII mengungkapkan sikap yang membenci Yahudi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News