Hemat Bahaya

Oleh: Dahlan Iskan

Hemat Bahaya
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Demikian juga obat sirop zaman dahulu. Selalu dianjurkan agar dikocok dulu. Obat sirop sekarang tidak perlu lagi dikocok. Sudah ada bahan tambahan pelarut yang menggantikan kocokan.

Ketika kasus ginjal serupa ditemukan di India dan Ghana penyebabnya ditemukan: produsennya ingin lebih berhemat. Agar bisa membuat obat dengan harga lebih murah. Agar terjangkau masyarakat miskin di sana.

Tujuannya baik, meski pelaksanaannya membahayakan.

Di satu tempat pabrik punya tujuan menghemat.

Di tempat lain pabrik bisa punya tujuan agar keuntungan lebih besar. (*)


Berita Selanjutnya:
Fracking Sunak

AKHIRNYA harus diakui, tindakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyetop sementara peredaran obat sirop itu tepat. Gagal ginjal akut...


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News