Hemat Bahaya

Oleh: Dahlan Iskan

Hemat Bahaya
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - AKHIRNYA harus diakui, tindakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyetop sementara peredaran obat sirop itu tepat.

Sejak itu tidak terjadi lagi kasus gagal ginjal mendadak. Angka kematian akibat sirop itu berhenti di angka 159 anak.

Akhirnya juga diketahui: tidak semua obat sirop menjadi penyebab kematian massal.

Akhirnya diketahui: dua pabrik farmasilah yang menjadi biang keroknya. Dua-duanya tidak terkenal: PT Universal Pharmaceutical Industries dari Medan dan PT Yarindo Farmatama dari Jakarta.

Akhirnya dipastikan: penyebab semua itu adalah campuran obat yang disebut propilen glikol. Sampai di sini tidak ada masalah. Sepanjang mutu propilen glikolnya baik.

Baik dalam arti tidak mengandung EG dan DEG –bahan cemaran di dalam propilen glikol.

Prof Dr Mangestuti, guru besar farmasi Unair punya penjelasan yang bagus.

Beli propilen glikol itu seperti beli beras. Beras yang kualitasnya baik semuanya biji beras. Tetapi beras yang kurang baik kadang ada kerikilnya. Juga masih ada gabahnya –beras yang masih ada kulitnya. Kerikil dan gabah disebut cemaran beras.

AKHIRNYA harus diakui, tindakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyetop sementara peredaran obat sirop itu tepat. Gagal ginjal akut...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News