Hendak Antar Beras, Dikira Penculik Anak, Innalillahi

Hendak Antar Beras, Dikira Penculik Anak, Innalillahi
Korban penganiayaan dipicu isu hoaks penculikan anak, Maman Sudiman, dibawa ke RS Rubini Mempawah untuk divisum, Minggu (26/3) malam. Foto: NETIZEN FOR RAKYAT KALBAR

Mirisnya, ia melanjutkan, korban yang meninggal sebenarnya hendak mengantarkan beras ke rumah Rusdi di Desa Amawang.

“Dan berniat membeli petai untuk dijual ke Pontianak,” ungkap Gatot.

Ia menambahkan, pihaknya tengah menyelidiki dan mencari para pelaku penganiayaan. Sedangkan jenazah Maman divisum di Rumah Sakit Rubini, Mempawah.

Merespons hal tersebut, Wakil Bupati Mempawah, Gusti Ramlana meminta masyarakat untuk tidak menelan mentah-mentah isu yang berkembang.

Publik seharusnya dapat menelaah secara mendalam semua informasi yang diterima.

“Arif dan bijak lah dalam segala kondisi, situasi yang berkembang saat ini. Terlebih informasi yang diterima melalui media sosial,” pesannya, Selasa (28/3).

Berhati-hati dalam menerima informasi yang berkembang bukan tanpa alasan.

Banyaknya isu hoaks yang berkembang, menurut dia, untuk meresahkan masyarakat yang saat ini damai dan tenteram.

Ratusan orang di Desa Amawang, Kecamatan Sadaniang, Mempawah, Kalbar, menghajar Maman Sudiman, 50, hingga tewas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News