Hendrar Prihadi Beberkan Politik Hijau yang Dijalankannya di Kota Semarang

jpnn.com, JAKARTA - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menegaskan komitmennya dalam melaksanakan Politik Hijau. Hal itu diimplementasikan melalui manajemen pengelolaan dan pengendalian sampah.
Menurut Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, Semarang merupakan kota yang berpotensi terkena banjir rob.
Kondisi itu bukan hanya disebabkan oleh faktor alam, tetapi juga perilaku masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Buktinya, dalam kurun waktu 2018-2020, setiap tahun volume sampah yang diolah oleh Pemerintah Kota Semarang terus meningkat.
Dari awalnya 850 ton sampah per hari di 2018, kini volumenya sudah meningkat hingga 1.200 ton sampah perhari.
Sebanyak 62 persen dari sampah itu berjenis sampah organik, sisanya nonorganik seperti plastik. Semuanya diolah di TPA Jatibarang, Semarang.
Hal itu disampaikan Hendi dalam diskusi virtual bertajuk Politik Hijau PDI Perjuangan pada Sabtu (20/2) yang ditayangkan secara langsung dari youtube dan akun facebook @pdiperjuangan.
"Diprediksi jumlah sampah ini akan terus meningkat seiring peningkatan perekonomian, dan lain sebagainya," kata Hendi.
Dia menjelaskan untuk mengupayakan pengendalian sampah, pemerintah Kota Semarang menerapkan kebijakan 'WaterFront City' yang berarti menjaga agar sungai bersih dari sampah.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berkomitmen melaksanakan Politik Hijau dengan menjalankan manajemen pengelolaan dan pengendalian sampah.
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Politikus PDIP Apresiasi Ide Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial
- Megawati Usulkan KAA Jilid II Bahas Kondisi Global dan Kemerdekaan Palestina