Heran, Mengapa Ketum FPI Dilarang Datang?

Heran, Mengapa Ketum FPI Dilarang Datang?
Peserta aksi damai Koalisi Umat Muslim Bersatu Pontianak tengah berorasi diselingi pekikan takbir di Bundaran Tugu Ditulis Untan Pontianak, Sabtu (6/5) sore. Foto: OCSYA ADE CP/JPNN.com

jpnn.com, PONTIANAK - Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) KH. Achmad Sobri Lubis langsung balik ke Jakarta, begitu tiba di Bandara Supadio Pontianak, Kalbar, pada Jumat (5/5) malam.

KH.Ahmad Sobri batal menghadiri Tabligh Akbar memperingati Isra Mi’raj 1438 H yang dilaksanakan di Masjid Agung Al-Falah, Mempawah, Kalbar, Sabtu pagi (6/5).

Sejumlah massa dari berbagai Ormas menggelar demonstrasi di Bundaran Digulis Untan sore kemarin (6/5).

Peserta aksi organisasi Islam yang diakui di negara ini tak dimusuhi.

“Kalau organisasi Islam itu, atau ulama Islam itu, sudah ditetapkan oleh Majelis Ulama Islam (MUI) sebagai sesat, silakan dibenci jika mau,” ujar Agus Setiadi, salah seorang peserta aksi, saat ditemui di sela-sela demonstrasi.

Selama tidak ada fatwa atau keputusan MUI yang menyatakan bahwa organisasi ataupun ulama Islam sesat, maka organisasi ataupun ulama tersebut masih merupakan panutan dan simbol bagi umat Islam.

Agus sangat menyayangkan peristiwa yang terjadi pada Jumat malam di Bandara Supadio. Ia menilai tindakan tersebut merupakan sikap yang sangat inkonstitusional, intoleran, antikebhinnekaan, anti NKRI, dan sangat anti-Pancasila.

“Itu adalah bentuk intoleransi di Kalimantan Barat,” tegasnya.

Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) KH. Achmad Sobri Lubis langsung balik ke Jakarta, begitu tiba di Bandara Supadio Pontianak, Kalbar, pada Jumat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News