Hercules Tak di-Grounded

Panglima TNI Duga Sebab Kecelakaan Karena Kabut

Hercules Tak di-Grounded
Hercules Tak di-Grounded
Sementara itu, mantan Panglima Komando Pertahanan Nasional (Pangkohanudnas), Djoko Poerwoko menegaskan bahwa jatuhnya pesawat pesawat militer itu tak lain karena anggaran perawatan pesawat yang dikucurkan pemerintah sangat kurang. "Meskipun perawatannya sesuai prosedur tapi kalau tim ahli-nya tidak digaji dengan baik, bisa saja lho menyebabkan pesawat miring-miring," ketusnya.

    

Oleh karena itu, Djoko berharap pemerintah meningkatkan perhatian terhadap armada militer. Sebab hal itu merupakan kekuatan bangsa. Menurut dia, personel angkatan udara militer perlu digaji setara dengan personel pesawat udara swasta. ?Kalau dari pesawatnya sepertinya nggak ada apa-apa, Hercules itu paling handal dan aman. Kalau masalah umur itu nggak masalah kok," tegasnya.

    

Meski tua tapi jika dirawat sesuai prosedur yang berlaku maka pesawat masih akan layak terbang. Hal itu terbukti masih banyak pesawat tua keluaran tahun 1930-an yang dipakai untuk terbang hobi. Pesawat Hercules yang jatuh itu, menurut dia, adalah bekas pesawat maskapai Pelita Air. "Tahun 1996 dihibahkan kepada AURI, 5 unit dari Pelita Air dan 1 unit dari Merpati," lanjutnya.

    

Djoko mengakui bahwa pesawat tersebut masih layak terbang bahkan sering dipakai untuk mengangkut losgistik militer maupun sipil. Itu terjadi pada saat pengiriman bantuan untuk korban bencana alam di daerah tertentu. Berdasar pengalamannya, orang sipil boleh naik pesawat Hercule."Boleh-boleh saja, asal ada ijin dari Danlanud lalu dicek oleh Provost, keperluannya apa," jelasnya. (tom/fal/wir/zul)

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil para petinggi TNI dan dan Menteri Pertahanan untuk membahas penanganan musibah jatuhnya pesawat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News