'Hidung Sapi seperti Sidik Jari Manusia': Teknologi AI Bisa Dipakai untuk Atasi Pencurian Ternak

'Hidung Sapi seperti Sidik Jari Manusia': Teknologi AI Bisa Dipakai untuk Atasi Pencurian Ternak
Dr Kyle Mulrooney mengatakan pencurian ternak merugikan petani Australia sekitar A$50 juta per tahun. (Supplied: UNE )

"Ini adalah jenis pengenalan wajah yang sama yang Anda lakukan di bandara namun [yang] diterapkan pada sapi dalam pencegahan kejahatan."

'Mencegah lebih baik daripada mengobati'

Kepala Detektif Inspektur Cameron Whiteside adalah bagian dari tim pencegahan kejahatan pedesaan New South Wales.

Dia menyelidiki berbagai kejahatan terkait pertanian selama bertahun-tahun, termasuk pencurian senjata api, pencurian tiram, pencurian sarang lebah – apa pun yang berdampak pada pertanian.

Dia sangat mendorong mereka yang tinggal di lingkungan pedesaan untuk menganalisa lahan pertanian mereka dari kacamata pelaku.

"Apa yang akan Anda curi? Kapan Anda akan melakukannya? Bagaimana Anda akan memasuki properti itu? Dan itulah poin pertama dari bagaimana cara melindungi properti Anda. Jadi mencegah jauh lebih baik daripada mengobati." 

Dia ingat seorang petani yang menghadiri salah satu pelatihannya, yang kemudian harus menggunakan keterampilan yang baru diperolehnya untuk digunakan keesokan harinya.

"Salah satu petani itu menjadi korban kejahatan di mana seseorang memotong pagar dan mencuri mesin dieselnya," kata Detektif Whiteside.

"Kami akhirnya menggunakan bukti forensik dari mesin dan melacak pelaku."

Pencurian hewan ternak, seperti sapi atau domba, di Australia terancam hukuman penjara hingga maksimal 14 tahun

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News