Hidupkan Industri Pariwisata, Kepri Gelar Banyak Event Internasional

Hidupkan Industri Pariwisata, Kepri Gelar Banyak Event Internasional
Arief Yahya. Foto: JPNN

“Bahkan rangkaian acara penyambutannya pun mereka arrange sendiri. Dari mulai qasidahan di Sekupang hingga marching band yang melibatkan 100 anak-anak sekolah di Batam,semua  dibayar dengan uang mereka sendiri. Belum lagi keperluan belanja setelah acara, makan dan cost menginap di hotel. Ini memberi dampak ekonomi yang besar bagi Batam,” ungkap Esthy.

Dalam perhelatan Sabtu (29/4) sore, seluruh wisman Singapura terlihat happy bergoyang sambil terus berteriak Wonderful Indonesia yang dipandu oleh Wali.

Selama satu jam, semuanya fokus menyimak 12 lagu yang dibawakan Wali.

Bahkan, ratusan wisman tadi ikutan kompak menyenandungkan sejumlah tembang andalan Wali seperti Dik, Cari Jodoh, Jodi, Tomat (Tobat Maksiat), Aku Bukan Bang Thoyib, hingga Baik Baik Sayang. Backgound video promosi pariwisata

"Wali sangat ngetop di Singapura. Basis fansnya besar. Lihat saja mereka sampai rela menyewa tiga ferry ke Batam, Bahkan komunitas penyandang cacat yang tuna netra sampai ikutan rela membeli paket wisata Crossborder Batam hanya untuk mendengarkan Faang (vokalis Wali, red) nyanyi,” kata Kabid Promosi Wisata Buatan Ni Putu G. Gayatri.

Dan kebetulan, Kemenpar tak ingin membuang peluang sekecil apa pun untuk mendatangkan wisatawan demi target 15 juta wisman di 2017.

“Kuncinya adalah musik, seni-budaya, dan kuliner untuk menggaet pasar negara tetangga. Dan mereka bisa masuk ke Indonesia dengan bebas visa kunjungan (BVK),” kata Gayatri.

Menpar Arief Yahya juga ikutan happy. Kebetulan, dia memang berusaha menghidupkan crossborder dengan memperbanyak event dan acara yang bisa dinikmati oleh tetangga negara seperti Singapura.

Keputusan Menteri Pariwisata Arief Yahya mengundang grup musik Wali sudah tepat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News