Hijrah

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Hijrah
Ilustrasi, jemaah menunaikan salat saat pandemi. Foto: Ricardo/JPNN.com

Pertempuran Badar akan menentukan masa depan perkembangan umat muslim. Kekalahan akan berpotensi memusnahkan umat Islam, dan kemenangan akan membawa keuntungan besar bagi umat muslim. Kekayaan logistik yang dibawa pasukan Makkah dalam bentuk unta, kuda, hewan piaraan, dan persenjataan, akan menjadi pampasan perang yang sangat penting bagi pasukan muslim.

Pada keesokan harinya, perang besar terjadi. Pasukan Makkah terkejut oleh keberanian pasukan muslim yang merangsek tanpa kenal rasa takut. Keunggulan jumlah pasukan dan kecanggihan peralatan perang tidak menjamin sebuah kemenangan.

Dalam waktu relatif singkat pasukan muslim berhasil memukul mundur lawan yang lari tercerai berai.

Pasukan muslim memenangi pertempuran paling penting dalam sejarah perkembangannya. Harta pampasan perang yang berhasil dikumpulkan akan menjadi modal penting dalam perang-perang selanjutnya.

Kemenangan Badar secara psikologis telah menaikkan semangat umat Islam dan menghancurkan mentalitas pasukan Makkah.

Hijrah dan Perang Badar menjadi dua momentum paling penting dalam sejarah Islam.

Sampai sekarang semangat Badar tetap menjadi spirit yang dikenang dalam setiap perjuangan Islam. Ketika sekarang umat Islam mengalami kemunduran dan menjadi objek kekuasaan Barat, semangat Badar menjadi kekuatan yang selalu menjadi inspirasi perjuangan.

Semangat Badar memberi keyakinan, bahwa meskipun jumlah pasukan muslim lebih kecil dan lebih lemah, tetapi akan ada kekuatan besar tersembunyi yang akan membantu pasukan muslim untuk meraih kemenangan. (*)

Umar bin Khattab yang menjadi khalifah ketika itu momentum hijrah sebagi titik tolak awal penanggalan Islam.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News