Hill: Pers Indonesia Lebih Maju Pasca Rezim Soeharto
Rabu, 25 Februari 2009 – 16:38 WIB
”Saya tadi naik taksi. Sebenarnya sopir taksi bukanlah sumber yang akurat, namun paling tidak ini satu gambaran. Saya tanya kesan dia terhadap media terkait sumber informasi jelang pemilu. Dia bilang belum puas dengan kualitas standar media di Indonesia sekarang ini. Dia kritik media, tapi bila dibandingkan zaman rezim Soeharto menurutnya jauh lebih baik,” ujarnya.
Artinya, lanjut Hill, tantangan pada situasi yang lebih baik dari 12 tahun silam ini ialah meningatkan kualitas. "Tantangan pers Indonesia pada situasi sekarang ialah masih belum sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia. Kita sebagai pekerja media (pun) masih belum puas," katanya.
"Memang kepuasan (itu) sesuatu yang diidam-idamkan (dan) belum pernah digapai. Kita harus meningkatkan terus untuk mencapai standar. (Namun) saya sebagai pengamat luar, (sudah merasa) betapa jauh jarak antara media zaman orde baru dengan media sekarang ini," tegasnya.
"Saya kira semua wartawan, semua pekerja media, berhak merasa puas dengan apa yang bisa dicapai. (Yang jelas) secara umum, pers di Indonesia boleh dibanggakan dibandingkan media di Asia,” pungkasnya. (gus/jpnn)
JAKARTA - Guru besar Universitas Murdoch Australia, Prof DR David T Hill, dalam pemaparannya tentang "budaya media pers di Indonesia berbanding
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tak Kenal Lelah, Karyawan Polo Ralph Lauren Terus Mencari Keadilan ke MA
- Kemnaker Berkolaborasi dengan BKKBN Gelar Pelayanan KB Serentak di Tempat Kerja
- Bencana di Sulsel Akibat Kerusakan di Area Gunung Latimojong
- Wamenaker Afriansyah Bicara Pentingnya Taspen yang Beri Perlindungan Finansial Bagi ASN
- Kepala BSKDN Minta Pemprov Malut Terapkan Strategi Baru Tingkatkan Inovasi
- Percepat Penanganan Bencana Sumbar, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca