Hindari Jeratan Pinjol Ilegal, UOB Dukung Terciptanya Budaya Keuangan yang Sehat

Hindari Jeratan Pinjol Ilegal, UOB Dukung Terciptanya Budaya Keuangan yang Sehat
Hindari jeratan pinjol ilegal, UOB dukung terciptanya budaya keuangan yang sehat bagi generasi muda. Foto: Dok. UOB

Direktur Pelaksanaan Edukasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Halimatus Sadiyah menjelaskan meski setiap tahunnya mengalami peningkatan, gap antara indeks literasi dengan inklusi masih cukup tinggi.

OJK hingga saat ini pun terus berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat salah satunya melalui kegiatan edukasi dengan melibatkan berbagai pihak, bekerja sama dengan lebih banyak stakeholder agar bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas.

“Kami juga telah membangun infrastuktur seperti lmsku.ojk.go.id agar masyarakat dapat belajar mandiri dengan mengakses platform secara gratis yang berisikan materi-materi jasa keuangan, perencanaan keuangan, serta konten minisite untuk tips yang relate seputar keuangan. Dari sisi inklusi kami punya program yang mendukung pemerintah yaitu 1 rekening 1 pelajar, serta ada tim percepatan akses keuangan daerah dan lainnya,” jelas Halimatus.

OJK berharap agar masyarakat bisa lebih melek keuangan, termasuk transaksi digital agar tak terjerat pinjaman online ilegal.

Cara mengatur keuangan yang baik penting diketahui agar tidak terjadi defisit selisih antara pengeluaran dan pendapatan.

Mengatur keuangan pribadi yang pertama adalah dengan memilah kembali antara kebutuhan dan keinginan. Menurutnya, inklusi keuangan merupakan kunci untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, Psikolog, Pendidik sekaligus Pendiri Sekolah Cikal Najeela Shihab menilai bukan hanya soal literasi keuangan, tetapi jika melihat masalah anak dan keluarga, ekosistem pendidikan, literasi dalam segala hal masih sangat rendah.

“Rendahnya literasi keuangan bukan sesuatu mengagetkan. Kita lihat bahkan kemampuan literasi dan numerasi anak Indonesia di semua jenjang masih rendah. Juga kesenjangan berdasarkan latar belakang keluarga yang masih tinggi. Ini yang selalu terpinggirkan, terutama di kelas sosial-ekonomi bawah masalah literasi selalu tertinggal,” kata Najeela.

UOB mendukung terciptanya budaya keuangan yang sehat bagi generasi muda untuk menghindari jeratan pinjol ilegal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News