Hindari Syahwat Pemekaran

Hindari Syahwat Pemekaran
DIALOG: Tokoh Golkar peserta dialog (dari kiri): Rusli Zainal, Riduan Bai, Alex Noerdin, Anwar Adnan Saleh dan Ilham Arief, beserta pemandu dialog. Foto: Agus Srimudin/JPNN.
JAKARTA - Ada pernyataan menarik dari lima tokoh Golkar dalam dialog bertajuk "Agenda 23 Wacana dari Slipi", Selasa sore (24/2). Ketua DPD Golkar Riau Rusli Zainal yang juga Gubernur Riau, menekankan agar pemekaran bukan karena syahwat politik atau syahwat kekuasaan saja. Ketua DPD Golkar Sumsel Alex Noerdin yang juga Gubernur Sumsel pun menimpali bahwa pemekaran tidak baik bila untuk pemenuhan pesan sponsor.

”Hakikat pemekaran itu kan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Teknisnya melihat kemampuan ekonomi, penduduk, geografis, dan culture. Jangan sampai pemekaran itu karena syahwat politik yang tinggi, hingga kadang-kadang tidak lagi memperhatikan tujuan sebenarnya,” papar Rusli.

Menurut dia, sejauh ini biasanya, pemekaran banyak didorong dan dilakukan oleh elit politik. “Pemekaran itu terkadang didesak oleh elit politik yang kalah pilkada. Nah, terkadang ada pula oknum di DPR yang memberi apresiasi dengan tidak memperhatikan pertentangannya dengan undang-undang atau aturan. Ini yang harus diperhatikan,” cetusnya.

Alex Noerdin menyebut, setidaknya ada lima alasan orang memekarkan daerah. Pemekaran itu biasanya antara lain disebabkan oleh anggapan seakan-akan pemekaran merupakan cara yang paling mudah untuk menarik dana dari pusat. Selain itu, dari sisi birokrasi, banyak yang ingin mengejar eselon.

JAKARTA - Ada pernyataan menarik dari lima tokoh Golkar dalam dialog bertajuk "Agenda 23 Wacana dari Slipi", Selasa sore (24/2). Ketua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News