HIPMI: Barang Impor Banjir, Pengusaha Malas Berproduksi
Kamis, 06 Oktober 2011 – 14:29 WIB
JAKARTA – Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Erwin Aksa menyebutkan membanjirnya produk impor di pasar Indonesia membuat pengusaha lokal masal berproduksi. Akibatnya, industri dalam negeri menjadi lemah. Ironisnya, kondisi itu diperrah oleh ketidakpedulian pemerintah terhadap dampak yang ditimbulkan oleh maraknya produk impor yang masuk ke Indonesia. Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan nilai impor Indonesia pada Januari-Agustus 2011 mencapai US$ 114,84 miliar. Naik 30,9 persen dibandingkan periode yang sama di 2010.
Dijelaskan Erwin, saat ini nilai impor barang konsumsi ke Indonesia semakin besar saja. Sementara pemerintah tidak memikirkan pembangunan industri manufaktur yang bisa menggantikan barang-barang konsumsi impor.
Baca Juga:
"Kendalanya, insentif bagi pengusaha yang tidak terlalu tinggi sehingga pengusaha-pengusaha kita malas lagi jadi produsen dan sudah ingin jadi pedagang saja," kata Erwin di Jakarta, Kamis (6/10).
Baca Juga:
JAKARTA – Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Erwin Aksa menyebutkan membanjirnya produk impor di pasar Indonesia membuat
BERITA TERKAIT
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara
- Hanasui Lebarkan Sayap ke Negeri Jiran, Konsisten Tawarkan Produk Harga Terjangkau
- Tokyo MoU Annual Report 2023: BKI Berhasil Pertahankan Kategori High Performance RO
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi