HKTI Harus Jadi Solusi Permasalahan Pertanian Indonesia
"Kami lihat beliau (Moeldoko) ikhlas membantu petani. Sekarang ditakdirkan menjadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan," kata Amran.
Amran mengajak seluruh petani untuk mengubah paradigma. Para petani harus melek teknologi dalam meningkatkan produksi.
Selain itu, para petani harus bersinergi dengan peneliti dari perguruan tinggi.
Dia juga memaparkan pencapiian sektor pertanian selama tiga tahun terakhir.
"Jagung dulu impor 3,6 juta ton, setara Rp 10 sampai Rp12 triliun. Kamis sudah mau ekspor lagi ke Filipina," ucap Amran.
Dia menambahkan, produksi jagung kini berlipat ganda karena ada kebijakan yang diubah.
Kesejahteraan petani diutamakan sehingga kini jagung bisa ekspor. Hal ini juga dialami oleh komoditas lainnya seperti bawang merah dan beras.
"Bawang merah juga sudah ekspor. Dulu langganan impor setiap tahun. Sekarang ekspor ke enam negara. Serangan balik dari Indonesia. Beras juga sudah diekspor ke negara tetangga,” tegas Amran. (jos/jpnn)
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengatakan, organisasinya adalah rumah besar bagi petani.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Moeldoko Sebut Insentif Kendaraan Hybrid Menghambat Pertumbuhan Mobil Listrik
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Ketua Dewan Pembina Jadi Presiden RI, HKTI Optimistis Petani Jadi Lebih Sejahtera
- Adaptasi Perubahan Iklim, Kementan Siap Tingkatkan Produktivitas Pertanian
- Kementan Menggelar TOT Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional 2-4 Mei
- Ngobras: Kementan Sosialisasikan Pengendalian Hama yang Efisien pada Padi dan Jagung