Hmm.., Jadi ini Penyebab Temuan Kasus COVID-19 Terus Naik?

"Jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya, positivity rate menurun dan ini sejalan dengan jumlah testing yang dilakukan."
"Jumlah orang yang dilakukan tes sudah sampai 182.000 orang. Di sisi lain tentunya dilihat kasus sembuh sebanyak 19.000. Ini juga naik dibandingkan sehari sebelumnya," kata dr Nadia.
Dia juga menjelaskan, dilihat jumlah kasus yang ditemukan, hampir tiga sampai empat kali lipat dibandingkan puncak kasus yang ditemukan pada Desember 2020 dan Januari 2021 lalu.
Artinya, saat ini jumlah testing memang ditingkatkan, sementara pada Desember 2020 dan Januari 2021 masih terbatas penggunaan rapid antigen untuk diagnosis atau mendeteksi orang yang sakit.
"Saat ini dengan kombinasi pemeriksaan menggunakan PCR dan rapid antigen, bertujuan agar dapat segera menemukan orang sakit supaya kemudian bisa dipisahkan dari orang yang sehat, sehingga tidak ada penularan lagi pada orang di sekitarnya," katanya.
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) Dr Hermawan Saputra menilai wajar terjadi peningkatan angka positif seiring dengan dilakukannya peningkatan testing dan kapasitas testing memang harus terus ditingkatkan.
"Jadi sekarang kasus aktif berdasarkan data ada 480 ribu lebih dan kasus suspect lebih dari 200 ribu."
"Jadi kurang lebih ada 680 ribu yang jumlahnya probable to case sebenarnya."
Juru bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan menyebut penyebab temuan kasus COVID-19 terus naik belakangan ini
- Gandeng Pfizer, AMPHURI Ingatkan Calon Jemaah Umrah & Haji Cegah Pneumonia dengan Vaksinasi
- Perlindungan Kesehatan, Prudential Gelar Vaksinasi untuk Karyawan dan Keluarga
- Kemenkes & Takeda Edukasi Pentingnya Pencegahan Dengue, Jangan Tunggu Wabah Datang
- Vaksinasi Hepatitis A Bagi Atlet Muda untuk Prestasi Lebih Gemilang
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Kemal Akbar Sebut Jemaah Haji dan Umrah Tetap Perlu Vaksinasi, Begini Alasannya