HMS: Pansus BLBI DPD RI Jangan Jadi Kuda Troya Kepentingan Politik

HMS: Pansus BLBI DPD RI Jangan Jadi Kuda Troya Kepentingan Politik
Sekjen HMS Hardjuno Wiwoho (kanan) saat bertemu Pimpinan Komite I DPD RI. Foto: Gerakan HMS

Dengan demikian, kotak pandora kasus BLBI bisa terungkap.

"Kasus BLBI terjadi karena patut diduga ada kongkalikong tingkat tinggi. Adanya permainan yang sangat canggih dari para pejabat perbankan pada waktu itu,” terangnya.

Skema BLBI yang disebut kejahatan BLBI yang merupakan skema bantuan atau pinjaman yang diberikan Bank Indonesia (BI) kepada bank-bank yang mengalami masalah likuiditas pada saat terjadinya krisis 1998 di Indonesia.

“Sampai kini tak ada penuntasan," kata dia.

Selama ini jelas Hardjuno telah banyak upaya politik untuk menuntasakan skandal BLBI ini. Namun sayangnya, endingnya tidak jelas.

Oleh karena itu, dia berharap agar Pansus BLBI DPD RI ini bukan sekedar lips service saja. Tetapi harus bekerja sepenuh hati untuk membongkar skandal itu.

“Jadi, saya ingatkan agar Pansus BLBI ini bukan sebuah kepura-puraan untuk mengungkap kebenaran demi kepentingan rakyat,” terangnya.

Padahal, banyak kepentingan politik terselubung di dalamnya.

Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) mengingatkan DPD RI tidak menjadikan Panitia Khusus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Pansus BLBI) ini sebagai kuda troya kepentingan politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News