HNW Ajak Para Santri Lanjutkan Peran Ulama Pahlawan Bangsa
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, mengapresiasi kunjungan ratusan santri Pondok Pesantren Darut Taqwa Ponorogo di kompleks Parlemen Jakarta.
Dia berharap, kunjungan santri itu memberikan pengalaman dan pengetahuan yang lebih banyak, menyangkut kehidupan berbangsa hingga bernegara.
Menurut dia, kunjungan santri itu agar bisa mempersiapkan diri dengan tekun belajar nantinya siap lanjutkan peran para Ulama pahlawan bangsa.
Keberadaan para santri di Lembaga Legislative, menurut Hidayat akan melanjutkan kiprah alumni pondok pesantren yang sekarang ini sudah terlebih dahulu berperan di MPR, DPR, dan DPD RI.
Mereka juga bisa menjadi solusi bagi persoalan bangsa, seperti yang dilakukan para santri sebelumnya.
Dia mengatakan para santri bisa melanjutkan peran yang dilakukan oleh para ulama pada era perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI dan menyelamatkan NKRI.
Hidayat menjelaskan Ulama NU seperti KH Hashim Asyari, KH Wahab HasbuLlah yang mengumandangkan Fatwa dan Resolusi Jihad, dan Ulama dari Muhammadiyah seperti KH Abdul Kahar Muzakkir dan Ki Bagus Hadikusumo yang menyerukan Amanat Jihad.
"Waktu itu, untuk pertama kali presidennya dipilih langsung oleh rakyat. Saat itu yang terpilih adalah Pak SBY, padahal beliau hanya didukung partai kecil. Akibatnya suasana politik memanas dan berpotensi menimbulkan kerawanan," ungkapnya.
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW), mengapresiasi kunjungan ratusan santri Pondok Pesantren Darut Taqwa Ponorogo di kompleks Parlemen Jakarta.
- Plt Sekjen MPR Berharap Silaturahmi Antarpegawai dan Para Purnabakti jadi Tradisi
- Hardiknas 2024, Mbak Rerie: Masalah Pengangkatan Guru Honorer Harus Segera Dituntaskan
- Lestari Moerdijat: Peringatan Hari Buruh jadi Momentum Komitmen Tuntaskan RUU PPRT
- Fadel Muhammad Bicara Cara Memilih Pemimpin di Pilkada Serentak 2024, Mohon Dicatat!
- Terima Kunjungan Sekretariat Parlemen Korsel, Siti Fauziah Jelaskan Tugas & Wewenang MPR
- Amir Uskara Sebut PPHN Harus Memuat Target Pembangunan yang Terarah, Bukan Cuma Asumsi