HNW Uji Kemampuan Guru & Murid SDIT Ar Rahman Soal UUD 1945

HNW Uji Kemampuan Guru & Murid SDIT Ar Rahman Soal UUD 1945
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) bersama guru, murid, dan wali murid SDIT Ar Rahman, Petukangan Utara, Jakarta pada Sabtu 3 November 2018. Foto: Humas MPR RI

Ia berharap para pendidik bisa memastikan bahwa apa yang dilakukan harus bermuara pada terciptanya iman, takwa, akhlak mulia, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Untuk itulah pendidik harus mengawal agar pendidikan nasional tak menyimpang dari tujuan.

"Pendidikan yang ada jangan malah menggerus iman dan takwa", ujarnya. Ditegaskan pendidikan harus membuat manusia Indonesia menjadi insan yang beriman, takwa, cerdas, dan akhlak mulia.

"Bukan justru melahirkan individu-individu ateis, liberalis, komunis, dan terlibat LGBT,” HNW mengingatkan.

Dirinya mengapresiasi apa yang dilakukan Yayasan Al Romliyah dan lembaga-lembaga pendidikannya. Hadirnya Ar Rahman dan Al Romliyah, menurut HNW sebagai bukti umat Islam tidak pernah berhenti menjalankan ajaran Alquran, Sunnah Nabi, dan ajaran para ulama ahlus sunnah wal jamaah yang tidak pernah berhenti belajar, mengajar serta menghadirkan inovasi strategis.

"Membawa peningkatan kualitas guna menghadirkan masyarakat unggul terbaik," paparnya.

Apa yang dilakukan Ar Rahman dan Al Romliyah sesuai dengan tuntunan Nabi. Menurutnya, Muhammad SAW tak pernah berhenti belajar dan menjadi pendidik atau pengajar.

“Belajar dan mengajar merupakan melanjutkan keteladanan Nabi,” paparnya.(adv/jpnn)


Hidayat Nur Wahid (HNW) menguji kemampuan para murid dan wali murid SDIT Ar Rahman tentang adanya kata iman, takwa, dan akhlak mulia di UUD NRI Tahun 1945.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News