HNW: Usut Tuntas Penembakan Enam Laskar FPI

Peringatan Hari HAM se-Dunia Jangan Hanya Seremonial

HNW: Usut Tuntas Penembakan Enam Laskar FPI
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Dr HM Hidayat Nur Wahid, MA, mengimbau seluruh komponen bangsa supaya memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) se-Dunia pada 10 Desember ini dengan jujur dan serius.

Menurut Hidayat, kejujuran dan keseriusan peringatan Hari HAM se-Dunia itu salah satunya ditunjukkan dengan memberi akses pengusutan yang seluas-luasnya kepada  Komnas HAM, dalam kasus dugaan pelanggaraan HAM terkait penembakan anggota Front Pembela Islam (FPI) oleh oknum aparat kepolisian.

“Peringatan hari HAM tahun ini seharusnya tidak hanya dilakukan secara seremonial, tetapi penting dilakukan dengan lebih bermakna dan memberikan akses yang nyata untuk dapat mengusut tuntas dugaan pelanggaran HAM oleh aparat kepolisian terkait penembakan enam laskar FPI,” ujar Hidayat melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (10/12).

Sosok yang karib disapa HNW itu berharap Tim Pencari Fakta (TPF) Independen
HNW yang dipimpin Komnas HAM segera dibentuk dengan melibatkan para pemangku independen lainnya.

Seperti dari organisasi kemasyarakatan (Muhammadiyah dan ICMI), partai politik Parpol (PKS dan PPP), LSM (Amnesty International Indonesia, YLBHI, IPW dan lain-lain).

Wakil ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan desakan sejumlah kalangan, termasuk sejumlah anggota DPR RI, itu dapat dipahami karena penembakan enam warga sipil, itu disebut sebagian pakar sebagai aksi extra judicial killing.

Menurutnya, apabila merujuk kepada Penjelasan Pasal 104 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, extra judicial killing tersebut masuk kategori pelanggaran HAM berat.  

“TPF Independen harusnya segera dibentuk agar segera menguatkan dan beri akses yang luas kepada Komnas HAM untuk mengusut tuntas dugaan pelanggaran HAM terhadap 6 laskar FPI yang menjadi perhatian masyarakat luas, bahkan masyarakat Internasional,” tuturnya.

Selain mendukung TPF Independen, dan Pansus DPR, Hidayat juga mendorong Presiden Jokowi dan Kapolri Idham Azis meminta maaf atas insiden penembakan enam anggota FPI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News