Hoaks Penggal Kepala Untuk Jembatan Tewaskan Delapan Warga Bangladesh

Kepala polisi Bangladesh Javed Patwary mengatakan kantor polisi di seluruh negeri sudah diperintahkan untuk memadamkan penyebaran hoaks tersebut.
Sejauh ini sudah ada 25 kanal di YouTube, 60 akun Facebook dan 10 situs yang ditutup.
Namun kantor berita AFP masih menemukan beberapa akun di Facebook yang menyebarkan kabar bohong tersebut.
Tindakan brutal yang dilakukan massa sering terjadi di Bangladesh, namun insiden terbaru ini yang paling banyak memakan korban tewas.

Media lokal mengatakan kabar hoaks tersebut mulai beredar setelah adanya laporan bahwa seorang pemuda menemukan kepala seorang anak kecil di Netrokona, di Bangladesh utara.
Korban paling baru adalah seorang perempuan orang tua tunggal beranak dua, Taslima Begum,yang dipukuli sampai mati di depan sebuah sekolah di Dhaka pada hari Sabtu oleh massa yang mencurigai perempuan tersebut sebagai penculik anak-anak.
Seorang pria tunarungu juga dipukuli sampai mati di hari yang sama ketika dia hendak mengunjungi rumah anak perempuannya.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas