Hoaks Penggal Kepala Untuk Jembatan Tewaskan Delapan Warga Bangladesh

Polisi mengatakan delapan orang telah ditahan berkenaan dengan pembunuhan tehradap Begum, dan paling sedikit lima orang lainnya ditahan karena menyebarkan kabar hoaks ini di media sosial.
Tindakan massa in karena ketidakpercayaan terhadap hukum
Polisi juga mengkhawatirkan adanya korban di daerah pedesaan, dengan petugas mencoba membantah kabar bohong ini menggunakan TOA dengan berkeliling.
"Kami membangun kesadaran mengenai kabar hoaks tersebut dan meminta warga untuk tidak panik," kata kepala polisi di Distrik Chapainawabganj.
Sekitar 1,6 juta petugas keamanan sudah dikirim ke berbagai desa, kata Mayor Jenderal Kazi Sharif Kaikobad, di provinsi Ansar.

Sementara itu para pengemis yang ketakutan akan menjadi korban amukan massa, mengalungkan KTP untuk membuktikan bahwa mereka bukanlah orang asing di daerah dimana mereka beroperasi.
Tindakan amuk massa membabi buta ini, menurut Profesor Sosiologi dari Dhaka University Monirul Islam, menunjukkan warga yang tidak percaya akan sistem hukum dan ketertiban di sana.
Namun dia juga tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa beberapa orang dengan sengaja mencoba menciptakan kepanikan dan kekacauan dalam masyarakat.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas