Homestay yang Pernah Disinggahi Pak Harto Ambruk

Homestay yang Pernah Disinggahi Pak Harto Ambruk
Kondisi bibir pantai yang abrasi di RT 3 Balikukup dipotret dari udara pekan lalu. Foto Tengah: Pulau Sambit diselamatkan dari abrasi. Foto: ARIE PRAMANA PUTRA/Berau Post/JPNN.com

Kepala Kampung Pulau Derawan Bahri justru mengaku pasrah melihat masalah abrasi di pulau yang dengan luas sekitar 44 hektare dan berpenduduk lebih dari 1.500 jiwa itu. Sebab, sudah dua kali pemerintah merencanakan pembangunan penahan ombak untuk mencegah abrasi di Pulau Derawan, tapi tak kunjung terlaksana.

”Malah Pulau Sambit yang duluan dibangunkan. Makanya, saya saat ini sebenarnya sudah terserah bagaimana baiknya, yang penting abrasi ini tidak terjadi lagi,” keluhnya.

Apa yang terjadi di Derawan tersebut tentu juga memusingkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau Mappasikra Mappaseleng. Sebab, di tengah meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke sana, luas pantai yang tersisa di pulau tersebut justru kian menyusut.

”Sebagai instansi yang mengurusi pariwisata, kami merasa Pulau Derawan sangat perlu lahan pantai lagi. Tapi, tentu penanganan abrasi harus melalui kajian dulu,” katanya.

Wakil Bupati Berau Agus Tantomo menjelaskan, tahapan penanganan abrasi di pulau-pulau yang ada di Berau sebenarnya telah dimulai. Pemkab Berau, ujar Agus, telah menurunkan tim teknis sejak 2017. Dan, kini tengah menyusun perencanaan penanganan abrasi untuk Pulau Balikukup.

”Bergantung hasil perencanaannya nanti. Kalau butuh anggaran besar, kami akan perjuangkan ke pemerintah pusat,” jelasnya. (*/udi/c10/ttg)


Sejumlah pulau di wilayah Berau, Kalimantan Timur, tergerus abrasi, termasuk homestay di Derawan yang pernah disinggahi Presiden ke-2 RI Soeharto.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News