Hong Kong Konawe

Hong Kong Konawe
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dahulu pelabuhan Hong Kong menjadi andalan transshipment. Baik untuk ekspor maupun impor. Pelabuhan Hong Kong salah satu paling efisien di dunia.

Kini peranan pelabuhan Hong Kong kurang dari 5 persen. Pelabuhan Shenzhen sudah tidak kalah. Apalagi pelabuhan Shanghai. Atau Tianjin. Atau Dalian. Dan masih banyak lagi.

Dulu Hong Kong jadi pintu utama investasi asing ke Tiongkok. Kini tidak lagi.

Tinggal peran Hong Kong sebagai pusat keuangan yang masih penting. Tapi juga sudah tidak seperti dulu. Apalagi mata uang Renminbi sudah lebih kuat dari dolar Hong Kong.

Kalau sanksi Amerika ”hanya” itu, baiknya Tiongkok tidak usah membalas. Agar tidak lebih panas. Tetaplah beli hasil bumi Amerika seperti yang dijanjikan.

Lantas apa yang akan dilakukan orang Hong Kong?

Bagi pemegang paspor BNO (warga Inggris di perantauan) bisa pindah ke Inggris. Mereka adalah mantan pegawai pemerintahan kolonial Inggris di Hong Kong.

Bagi yang lain bisa bermigrasi ke Taiwan. Tsai Ing-wen, Presiden Taiwan, sudah memberi jaminan --meski kenyataannya akan ruwet juga.

Ngamuknya Bu Risma sebenarnya lebih menarik, tetapi belum bisa ditulis di DI’s Way hari ini. Itu karena Donald Trump juga ngamuk --meski tidak pakai nangis-nangis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News