Horas! Ada Perempuan Berdarah Batak Ikut Pilkada di Melbourne
Calvin Chin, berdarah Malaysia-China memilih untuk ikut dalam pemilihan di Monash City Council, yang seperempat penduduknya adalah warga keturunan China.
"Kebanyakan migran asal Asia di sini adalah generasi pertama … suara mereka tidak pernah terdengar," ujar Calvin.
Bukan hanya karena faktor budaya yang jauh berbeda, Calvin mengatakan seringkali mereka tidak terwakili karena adanya hambatan dalam berbahasa.
Photo: Calvin Chin sudah 34 tahun bekerja sebagai insinyur dan baru saat ini menjadi kandidat untuk mewakili kawasannya. (Koleksi pribadi)
Begitu pula dengan Amina Liban, yang datang ke Australia 20 tahun lalu bersama orangtua dan delapan saudara kandungnya dari Somalia.
Meski ia sudah melihat banyak kemajuan dalam penerimaan budaya yang beragam, namun menurutnya masih kurang ada kesempatan bagi orang-orang yang tidak berkulit putih.
"Kita berusaha untuk menyediakan berbagai pelayanan kepada warga, [tapi] jika tidak memiliki pemahaman budaya saat memenuhi kebutuhan mereka, bagaimana bisa memberikan pelayanan terbaik?" ujar Amina.
Kepada ABC Indonesia, Amina mengatakan ia bukan saja ingin mewakili komunitas Afrika dan Muslim, tapi juga meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik Australia.
Santi Whiteside sudah tinggal di Australia lebih dari 20 tahun dan kini ia menjadi salah satu kandidat 'councillor' di kawasan Whitehorse, sebelah timur kota Melbourne
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- KPU DKI Buka Pendaftaran PPS untuk Pilgub, Butuh 801 Orang
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Persiapan Pilkada 2024, PPP Siap Berkolaborasi dengan Parpol Lain
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh