Horeeee FIFA
Oleh: Dahlan Iskan
Polisi terlalu repot kalau harus mengurus anak-anak nakal itu. Kalau harus ditahan hanya akan menghabiskan jatah makanan.
Kalau harus diinterogasi dan dibuatkan BAP, hanya ngabisin kertas. Dan menguras emosi polisi.
Jadi, kalau ada yang loncat pagar dilihat saja mau apa ia. Paling ia hanya lari-lari muter lapangan. Biar dilihat penonton.
Mereka mau show: "Nih. Saya. Jagoan. Bisa masuk lapangan"! Lalu minta selfie dengan pemain. Selesai.
Setelah itu baru KTP diminta. Suruh ambil di kantor polisi. Datanya diserahkan ke klub. Agar dimasukkan daftar hitam pembelian karcis.
Kenakalan loncar pagar sih mudah ditangkap. Yang agak sulit mungkin menerapkan sanksi untuk ujaran kebencian. Terutama kebencian kepada wasit. Atau kebencian pada tim lawan atau suporter tamu.
Ini banyak terjadi di stadion-stadion legendaris: Surabaya, Malang, Bandung, Semarang, Jakarta, Makassar, Solo, Sleman.
Saya tidak melihat itu di Bali, Samarinda, Aceh atau Padang. Atau mungkin belum.
AJAIB. FIFA tidak menghukum Indonesia. Ada yang bilang itu karena Pak Jokowi hebat. Ada yang berpendapat ini karena tidak dianggap kerusuhan sepak bola.
- Soal IUU FIshing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Bank Dunia Mengakui Indonesia Berhasil Memberantas Kemiskinan Ekstrem
- Presiden Jokowi Diminta Perhatikan Nasib Ribuan Karyawan Polo Ralph Lauren dan Keluarganya
- Ngabalin Berkata Begini soal Grace Natalie & Juri Ardiantoro Jadi Stafsus Presiden Jokowi
- Untung Siksa
- Deinas Geley Minta Arahan Jokowi Untuk Pembangunan Papua Tengah