Horst Henry Geerken, Ungkap Kedekatannya dengan Soekarno lewat Buku A Magic Gecko

Heran, Soekarno Menghitung Suara Tokek Hingga Sembilan Kali

Horst Henry Geerken, Ungkap Kedekatannya dengan Soekarno lewat Buku A Magic Gecko
Horst Henry Geerken dan bukunya yang berjudul "A Magic Gecko, Peran CIA di Balik Jatuhnya Soekarno" yang diterbitkan akhir Februari lalu. Foto : Muhammad Ridwan/Radar Bali
Seperti umumnya orang Indonesia, lanjut Henry, Soekarno percaya akan pertanda, sihir, serta ramalan. Tampaknya, bunyi tokek tersebut menjadi kabar baik seiring rampungnya bandara internasional yang digarap konsorsium Jerman bersama masyarakat Indonesia. Karena itu, Henry memilih ilustrasi tokek berkulit warna-warni untuk sampul bukunya.

 

Dalam buku tersebut, dia juga mengulas keterlibatan CIA dalam menggulingkan Soekarno saat terjadi huru-hara di Jakarta pada 1965. Salah satu alasan CIA ingin menjatuhkan Soekarno, saat itu dia menentang keras kapitalis di bawah Amerika Serikat. Ketidakpercayaan Soekarno terhadap kapitalisme kemudian berkembang menjadi penolakan total. Perusahaan-perusahaan asing diambil alih.

 

"Kami menderita di bawah penjajahan selama 350 tahun. Kami tak akan membiarkan Amerika mendominasi dan merendahkan kami. Saya menentang kolonialisme. Enyahlah dengan bantuanmu!" kutuk Soekarno sebagaimana dikutip Henry dalam bukunya.

 

Tak pelak, AS kaget dan marah atas perlawanan Soekarno. Dirancanglah strategi lewat agen CIA untuk menjatuhkan Soekarno. Upaya CIA itu mendapat momentum ketika di Jakarta terjadi pemberontakan PKI pada 30 September 1965.

 

Selama 18 tahun, 1963-1981, Horst Henry Geerken bekerja dan tinggal di Indonesia. Pria Jerman itu bahkan pernah sangat dekat dengan Soekarno, presiden

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News