Horvath Pilz Eva Gertraud, Mantan Aktris Austria Dalami Budaya Jawa di Surakarta

Tinggalkan Keluarga, Kini Hidup Sebatang Kara

Horvath Pilz Eva Gertraud, Mantan Aktris Austria Dalami Budaya Jawa di Surakarta
SEMRINGAH: Eva sendirian tinggal di kamarnya yang sederhana di Dalem Mlayakusuman, Solo. Foto: Tri Wahyu Cahyono/Radar Solo
Hampir di seluruh sudut ruangan dipasang gambar tokoh pewayangan. Misalnya, Semar, Rama, Krisna, dan Hanoman. Tak ketinggalan satu lemari kecil tempat menyimpan buku sejarah, buku berbahasa Inggris, Prancis, dan Jerman.

Secara fisik, Eva sudah menurun. Untuk berjalan, dia agak sulit karena mengalami pegal-pegal di bagian pinggul. Namun, pendengaran, penglihatan, ingatan, dan gaya bicara perempuan kelahiran 6 Juli 1938 itu masih sempurna. "Kok tahu saya di sini dari siapa," tanyanya. Setelah dijelaskan maksud kedatangan Jawa Pos Radar Solo, Eva antusias me-rewind memorinya.

Dia menuturkan, kali pertama datang di Indonesia pada 1982 saat liburan. Kala itu, Eva menyaksikan langsung kekayaan alam dan budaya Indonesia. Termasuk pementasan wayang kulit. "Itu pertama saya melihat wayang kulit. Tidak tahu bahasanya, tapi mengerti gerakannya. Saya tertarik dan terus menonton dari malam sampai pagi," kata perempuan yang kini tinggal sebatang kara di Solo itu.

Sayangnya, jatah liburan selama dua bulan di Indonesia habis. Eva pun harus kembali ke negaranya. Namun, setahun di Austria Eva merasa tidak betah. Menurut dia, "Jawa" telah merasuki jiwanya.

DATANG ke Indonesia sebagai turis biasa 30 tahun silam, Horvath Pilz Eva Gertraud mendadak terpikat budaya Jawa. Layaknya wisatawan, kala itu warga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News