Hosni Mubarak Tetap Bertahan
Berdalih Bisa Terjadi Chaos di Mesir
Sabtu, 05 Februari 2011 – 05:50 WIB

Hosni Mubarak saat diwawancarai Christiane Amanpour dari ABC. Foto : REUTERS
Tetapi, Mubarak mengaku telah memberitahu Presiden AS Barack Obama soal sikapnya. "Anda tidak mengerti kultur rakyat Mesir dan apa yang akan terjadi seandainya saya mundur sekarang," ungkap Mubarak kepada ABC News soal pembicaraannya dengan Obama.
Pengganti Anwar Sadat itu juga menyebut bahwa pemerintahannya tidak bertanggung jawab terhadap kekerasan terhadap demonstran di Lapangan Tahrir. Sebaliknya, dia menyalahkan kubu oposisi Ikhwanul Muslimin. Bentrok antara pendukung Mubarak dan demonstran pada Rabu dan Kamis lalu menewaskan sedikitnya 13 orang. Selain itu, 836 orang terluka.
"Saya sangat sedih atas kejadian kemarin (bentrok pada Rabu dan Kamis lalu, Red). Saya tidak ingin melihat rakyat Mesir saling berkelahi," ujar Mubarak dalam wawancara selama 30 menit tersebut.
Amanpour pun mengungkapkan perasaan Mubarak atas insiden itu. "Dia bilang kepada saya bahwa dia merasa sumpek dengan kekerasan yang dilihatnya di Lapangan Tahrir. Tetapi, pemerintahnya sama sekali tidak bertanggung jawab," tutur Amanpour.
KAIRO - Aksi demonstran menuntut mundurnya Presiden Mesir Hosni Mubarak tidak surut kemarin (4/2). Meskipun mendapat serangan dari kelompok pro-Mubarak
BERITA TERKAIT
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza