Hotel Rentan Kebanjiran Tenaga Kerja Asing

Hotel Rentan Kebanjiran Tenaga Kerja Asing
Hotel Rentan Kebanjiran Tenaga Kerja Asing

SURABAYA - Bila tidak diantisipasi sejak dini, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tidak hanya mengancam produk lokal. Tetapi juga tenaga kerja dalam negeri. Perhotelan merupakan salah satu sektor yang paling rentan terhadap masuknya tenaga kerja asing.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Wiryanti Sukamdani menyatakan, perdagangan bebas ASEAN yang berlaku akhir tahun depan memancing tenaga kerja asing untuk berdatangan ke Indonesia. ''Seperti house keeper asal Filipina yang bersedia digaji USD 100 per bulan dengan kemampuan membersihkan 15 kamar sehari. Nah, kalau mereka masuk, bagaimana tenaga kerja kita?'' katanya di sela pelantikan pengurus baru PHRI Jatim akhir pekan lalu.

Untuk mengantisipasi membanjirnya tenaga kerja asing, pihaknya meningkatkan keterampilan SDM lokal. Dia yakin peningkatan kompetensi bisa memacu kualitas tenaga kerja dalam negeri sehingga punya daya saing ketika menghadapi pekerja asing. Caranya, melakukan sertifikasi terhadap seluruh tenaga kerja langsung di sektor perhotelan.''Total jumlah tenaga kerja langsung mencapai 200 ribu orang. Hingga sekarang, kami sudah melakukan sertifikasi 50 ribu tenaga kerja. Target sampai akhir tahun, 75 ribu tenaga kerja sudah disertifikasi,'' jelasnya.

Meski telah berupaya meningkatkan kompetensi SDM di level bawah, posisi di level atas, khususnya manajerial, justru berpotensi diisi tenaga kerja asing. Apalagi jika investor yang membangun hotel tersebut merupakan perusahaan asing. ''Sebab, kalau MEA memungkinkan orang asing bangun hotel di Indonesia. Untuk mengamankan usahanya, mereka tentu menempatkan orang-orangnya di posisi strategis seperti level manajer,'' ujar Wiryanti.

SURABAYA - Bila tidak diantisipasi sejak dini, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tidak hanya mengancam produk lokal. Tetapi juga tenaga kerja dalam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News