Huawei Terus Dihajar Amerika, Bagaimana Nasib Proyek 6G?
Pada 15 September 2020, AS secara resmi memutus suplai Huawei terhadap produk-produk yang menggunakan teknologi AS.
Namun, sanksi tersebut justru membuat performa bisnis Huawei meningkat di luar dugaan.
Pada semester I/2021, penjualan Huawei turun 29 persen dibandingkan dengan semester I/2020, namun pendapatan bersihnya naik 9,8 persen. Tahun lalu pendapatan bersih naik 9,2 persen.
"Sanksi AS memang merugikan bisnis Huawei dalam batas tertentu, namun tidak secara fundamental. Didukung oleh pasar China yang sangat besar, Huawei berhasil mempertahankan modal, staf, dan kemampuan penelitiannya, yang saya yakini akan memberdayakan perusahaan untuk mendorong teknologi generasi berikutnya dan memperkuat keunggulannya di industri telekomunikasi global," kata analis independen Xiang Ligang yang dikutip Global Times.
Xu dalam buku itu juga menyampaikan keinginannya untuk berdiskusi dengan beberapa perusahaan dan teknologi yang membutuhkan produk-produk 6G. (ant/dil/jpnn)
Ia menyebutkan bahwa Huawei telah menginvestasikan dana untuk penelitian 6G sejak 2017 atau saat 5G mulai dikomersialkan.
Redaktur & Reporter : Adil
- Huawei Kembangkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Secara Mandiri
- Indosat Ooredoo Hutchison Mencatatkan Pendapatan dan EBITDA Tumbuh 2 Digit di 2023
- Sepanjang 2023, Indosat Bukukan Total Pendapatan Rp 51,2 Triliun, Naik 10 Persen
- JIP Bakal Fokus Membangun Menara Telekomunikasi di Wilayah DKI Jakarta
- Pertamina NRE-Huawei Kerja Sama Kembangkan Energi Terbarukan & Smart Grid di Indonesia
- Huawei Kenalkan MatePad Pro 13,2 inci, Desain Tipis & Ringan, Berapa Harganya?