Hubungan China-Taiwan Makin Panas, Indonesia Wajib Waspada!

"Artinya, 32 persen atau sepertiga ekspor Indonesia terancam dan juga berpotensi untuk menurunkan surplus neraca dagang," kata Bhima.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tiongkok merupakan negara terbesar tujuan ekspor non-migas senilai USD 5,09 miliar. Tiongkok juga merupakan pemasok barang impor non-migas terbesar selama periode Januari - Juni 2022 senilai USD 32,08 miliar atau setara 33,17 persen dari total impor.
Ekspor Indonesia ke Taiwan sepanjang tahun lalu mencapai sekitar USD 6,9 miliar yang didominasi oleh ekspor besi dan baja sekitar USD2,7 miliar, dan Bahan Bakar Mineral (HS 27) mencapai USD 1,8 miliar.
Impor Indonesia dari Taiwan mencapai USD 4,4 miliar dan didominasi oleh impor mesin dan peralatan listrik yang mencapai USD 1,5 miliar.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu sebelumnya memastikan pemerintah akan terus memantau risiko dari ketegangan politik antara Tiongkok dengan Taiwan.
Dia khawatir ketegangan kedua negara itu ikut mendongkrak harga komoditas global, serta mengganggu pemulihan ekonomi di berbagai negara.
Tidak hanya itu, konflik tersebut juga berdampak terhadap mobilitas perdagangan dan juga investasi Indonesia. (mcr10/jpnn)
Kepala BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu sebelumnya memastikan pemerintah akan terus memantau risiko dari ketegangan China-Taiwan
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Memahami Gagasan Presiden Prabowo Tentang Mengurangi Ketergantungan dengan Negara Lain
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- PNM Tebar Beasiswa Bagi Anak Nasabah untuk Dorong Pengentasan Kemiskinan
- Gubernur Ahmad Luthfi Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia