Hujan Deras 24 Jam Non-Stop di Situs Batu Suci Uluru


Hujan kembali turun di situs Uluru setelah melewati periode cuaca basah, dan membuat tahun ini terbukti menjadi tahun lembab untuk Australia Tengah.
Seorang juru bicara dari Resosrt 'Ayers Rock' (nama lain Uluru) mengatakan, hujan mengalir menuruni batu ikonik tersebut, menciptakan "pemandangan yang luar biasa".
Diperkirakan, hanya kurang dari 3% wisatawan yang datang berkunjung pernah melihat hujan di Uluru.
"Pigmen alami yang kaya di atasnya semacam berubah menjadi abu-abu baja," sebut juru bicara 'Ayers Rock'.
Ia mengakui, tahun ini telah menjadi musim dingin yang sangat basah di Australia Tengah dan ada sejumlah besar bunga liar di wilayah itu.
Munculnya burung dan katak
Penjaga sumber daya alam dan budaya di Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta, Lauren Hook-Walker, mengatakan, hujan dalam jumlah besar telah menyebabkan burung-burung datang ke wilayah ini karena semak Spinifex mulai tumbuh, dan katak yang telah mengalami hibernasi di bawah tanah juga muncul ke permukaan.
"Banyak orang mengeluh ketika hujan, tapi sebenarnya mereka sangat beruntung," ucap Lauren Hook-Walker.
Hujan kembali turun di situs Uluru setelah melewati periode cuaca basah, dan membuat tahun ini terbukti menjadi tahun lembab untuk Australia Tengah.Seorang
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya