Hukuman Penjara Bagi Warga Australia yang Langsung Pulang dari India

Professor Kelly mengatakan melakukan vaksinasi terhadap warga Australia di India menjadi salah satu pertimbangan, namun mengatakan akan sulit dilakukan karena warga Australia yang jumlahnya belasan ribu di India tinggal di tempat-tempat yang terpisah.
Warga mendukung kebijakan pemerintah
Sementara dalam survei yang dilakukan lembaga Lowy Institute disimpulkan bahwa 59 persen warga Australia mendukung lebijakan pemerintah saat ini berkenaan dengan pembatasan terhadap perjalanan dari luar negeri termasuk dari India.
Saat ini sekitar 35 ribu warga Australia masih berada di luar negeri dan sudah mengatakan ingin kembali dengan 10 ribu diantaranya berada di India.
Lowy mengadakan jajak pendapat terhadap 2200 warga Australia yang juga mengatakan bahwa Tiongkok sudah berhasil dalam menangani kasus COVID-19 di negara mereka.
Dari mereka yang disurvei, 59 persen mengatakan bahwa pemerintah Australia sudah memberikan dukungan yang memadai terhadap warga mereka di luar negeri, dan hanya 33 persen yang mengatakan bantuan yang diberikan tidak memadai.
Natasha Kassam dari Lowy Institute mengatakan bahwa walau survei ini dilakukan sebelum adanya krisis COVID di India, namun mayoritas warga mendukung kebijakan pemerintah.
Sekitar 65 persen yang disurvei mengatakan bahwa Australia 'sangat berhasil' dalam menangani pandemi, naik 43 persen dari tahun lalu.
"Dukungan Australia terhadap demokrasi naik dalam setahun terakhir, kepercayaan terhadap pemerintah naik juga, dan warga Australia mau mengorbankan kebebasan pribadi demi mengatasi ancaman kesehatan," kata Natasha Kassam.
Larangan perjalanan langsung dari India ke Australia mulai diberlakukan hari Senin (3/5/2021)
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Sudirman Cup 2025: Susunan Pemain Indonesia vs India, Kekuatan Penuh Diturunkan
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Konflik Kashmir: Ketika Air Jadi Senjata Geopolitik