Husni, Santri dan Petani Milenial Ini Beromzet Rp 90 Juta Per Bulan

Husni, Santri dan Petani Milenial Ini Beromzet Rp 90 Juta Per Bulan
Potensi sektor pertanian dan peternakan sangat dibutuhkan dalam menjaga stabilitas ekonomi. Foto: kiriman dari BPPSDMP

jpnn.com, JAKARTA - Pertanian menjadi sektor yang tak terlalu merasakan dampak pandemi corona lantaran lingkungan usaha tersebut tetap bergerak dalam memenuhi kebutuhan pangan.

"Saat ini, potensi sektor pertanian dan peternakan sangat potensial dalam menjaga stabilitas ekonomi. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang tangguh dalam mengatasi segala krisis," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi juga menegaskan untuk mendukung program strategis Kementerian Pertanian, para petani harus terus didorong agar melakukan hilirisasi kegiatan usaha taninya baik secara on-farm maupun off-farm. "Terutama pengelolaan pascapanen,” ujar Dedi.

Seiring dengan hal tersebut diatas, Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Ushuluddin yang digagas oleh Alumni Pondok Pesantren Ushuluddin, terus bergerak menjadi mitra pemerintah dalam pembinaan petani dalam lingkup santri/wali santri/masyarakat, sehingga mampu melaksanakan pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Muhammad Husni Tamrin, atau Husni sapaan akrabnya merupakan pengelola P4S Ushuluddin, seorang santri yang juga petani milenial, menjelaskan jenis kegiatan usaha yang dikelolanya meliputi komoditas tanaman pangan berupa padi sawah seluas 20 hektare, perkebunan karet seluas 80 hektare, kelapa sawit seluas 30 hektare dan usaha pembiakan sapi potong sebanyak 250 ekor yang dipelihara dengan sistem open grazing di lahan seluas 480 hektare dan kesejahteraan petani.

Pusat kegiatan usaha P4S Ushuluddin berada di Desa Sungai Jelai, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Kalimanta Selatan dan mendapatkan pendampingan dari Pemerintah Pusat dan Daerah serta Sekretariat Nasional BUMP dan IACCB dengan menggunakan teknologi tepat guna, untuk meningkatkan kemampuan, kemandirian

Pengembangbiakan ternak sapi di P4S Ushuluddin menerapkan sistem semiintensif, di mana pada pagi hari sapi dilepas merumput di padang penggembalaan dan sore hari dimasukkan ke dalam kandang dengan kawin alam. Perbandingan jantan dan betina adalah 1:20 , diharapkan satu induk satu tahun satu Pedet,’ ujar Husni.

“Penggembalaan ternak menggunakan paddock dari kabel listrik, hal tersebut dilakukan supaya sapi tetap dalam pengawasan,” pungkas Husni yang mengaku punya omzet Rp 90 juta per bulan dari seluruh kegiatan usaha pertanian yang dia lakukan. (*/jpnn)

Mentan SYL memeastikan bahwa sektor pertanian akan selalu tangguh dalam mengatasi segala krisis,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News