Hutan Akademik, Mekar dan Rimbunlah Ebonyku

Hutan Akademik, Mekar dan Rimbunlah Ebonyku
Hutan Akademik, Mekar dan Rimbunlah Ebonyku
KEBAHAGIAAN memang harus dibagi dengan orang lain. Premis yang mirip-mirip dengan adagium sosial itu dilakukan Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan. Tatkala membawakan orasi ilmiah di hadapan Sivitas Akademika Universitas Muhammadiyah, Palu, Sulawesi Tengah, pekan lalu, wajah Zulkifli sumringah terus.

Mengapa? Setidaknya, ia sudah melakukan sebuah lompatan besar, meresmikan Hutan Akademik seluas 15 ribu hektar. Dua kata terakhir itu memang sempat disampaikan Bang Zul, sapaan karib Menhut Zulkifli Hasan,  sesaat sebelum terbang  ke Palu.  "Kini, tugas saya sebagai Menteri Kehutanan cukup terbantu bahkan jauh lebih ringan," sebut Bang Zul,  mantan Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) yang sangat proaktif membenahi seribu satu masalah yang membelit departemennya. 

Kegembiraan makin lengkap karena Bang Zul juga berikrar  memberikan atensi khusus berupa subsidi biaya Rp 5 juta per hektar untuk membantu pelestarian hutan akademik di lingkungan Kampus Unismuh Palu tersebut.    "Saya memenuhi undangan ini dengan rasa bangga dan suka cita yang amat mendalam," kata Zulkifli.

Setidaknya, papar Zulkifli, peresmian hutan akademik itu  membuktikan bahwa Sivitas Akademika Unismuh Palu mendukung upaya pemerintah mewujudkan hutan lestari dan masyarakat sejahtera yang berkeadilan. Ikrar dan komitmen Menhut itu kini harus dijawab secara cerdas dengan memberikan bukti kongkret  dan konsisten oleh Sivitas Akademika Unismuh. Dan, ini tentu menjadi tugas yang ekstraberat. 

KEBAHAGIAAN memang harus dibagi dengan orang lain. Premis yang mirip-mirip dengan adagium sosial itu dilakukan Menteri Kehutanan Republik Indonesia,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News