Ibrahim
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Seorang anak remaja yang tumbuh gagah dan menyenangkan, kasih sayang Ibrahim tercurah kepada anaknya.
Akan tetapi, Allah memerintahkan Ibrahim untuk menyembelih anaknya, untuk mengorbankan harta yang paling dicintainya.
Manusia modern diperbudak oleh harta, kemewahan, jabatan, kekuasaan, dan status-sosial. Itulah ‘’ismail-Ismail modern’’ yang harus disembelih.
Ibrahim ayah yang demokratis. Ia bertanya bagaimana pendapat anaknya mengenai perintah penyembelihan dari Allah.
Ismail, generasi milenial yang menghormati ayahnya, yakin akan kebenaran perintah itu dan bertawakal untuk menerima konsekuensinya.
Ketika Ismail sudah tertelentang dan belati Ibrahim siap menggorok leher anaknya, ternyata belati itu tidak bisa menebas leher Ismail. Tetiba muncul seekor domba sebagai pengganti.
Ibrahim lolos dari vonis mati pembakaran, Ismail lolos dari penyembelihan.
Dari Ismail kemudian berkembang biaklah klan Ibrahim menyebar dalam jumlah yang sangat banyak sebanyak ‘’butir pasir di pantai’’.
Ibrahim menjadi bapak yang melahirkan agama-agama langit atau samawi, Yahudi, Nasrani, dan Islam.
- Calon Haji Asal Cirebon Meninggal Dunia di Embarkasi Indramayu
- 386 Jemaah Calon Haji Asal NTB Tiba di Tanah Suci Makkah
- Jelang Keberangkatan JCH Asal Sumsel ke Tanah Suci, Herman Deru: Persiapan Sudah Maksimal
- IAW Dorong BPK Audit Investigatif Penggabungan Mahram Haji di Jabar, Ini Masalahnya
- Jelang Musim Haji 2025, Pertamina Siapkan Ketersediaan 95.700 Kiloliter Avtur
- Travel Haji Nur Ramadhan Wisata Pastikan Perlindungan Jemaah