Ibu Ana Curhat ke Gus Muhaimin Perihal Beratnya Pendidikan di Masa Pandemi, Mengharukan

Ibu Ana Curhat ke Gus Muhaimin Perihal Beratnya Pendidikan di Masa Pandemi, Mengharukan
Ibu Ana, pegiat literasi desa di Sulawesi Tenggara curhat ke Gus Muhaimin soal beratnya pendidikan di masa pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Ibu Ana saat bersilaturahmi secara virtual, Kamis (19/8/2021). Foto: Tangkapan layar

“Covid-19 di Sultra meningkat. Kami dari Aliansi Profesi dan Faskes meminta pada Presiden untuk membuat platform penanganan Covid-19 terpusat. Menyusun kebijakan penanganan pandemi sesuai standar global, mempercepat capaian target vaksinasi, dan meningkatkan 3T," kata dia.

Wayong mengatakan Pemerintah harus meningkatkan kapasitas laboratorium di daerah, khususnya Sultra.

Hera, pegiat UMKM Sultra juga mengaku turut terdampak Covid-19. Usahanya mandek sementara ia mempunyai cicilan ke bank yang harus dibayar rutin setiap bulan.

“Bantuan yang sering dijanjikan banyak yang tidak dapat. Padahal UMKM rata-rata mempunyai utang (ke bank). Saya kira ke depan UMKM benar-benar diperhatikan hingga ke daerah karena tidak semua bantuan, UMKM menerima,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu kepala desa di Sultra, Lukman Tumareno menyampaikan susahnya pupuk yang bisa diakses di desanya.

“Desa kami salah satu penyedia sayur mayur di Sultra, namun akses pupuk sangat susah.”

Namun, kata dia, beruntung pemerintah menyalurkan dana desa, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa, dan Program Padat Karya Tunai.

“Meskipun masih kecil tapi dapat membantu terutama di masa pandemi ini,” ungkapnya.

Ibu Ana, pegiat literasi desa di Sulawesi Tenggara curhat ke Gus Muhaimin soal beratnya pendidikan di masa pandemi Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News