Ibu dan Bayi Meninggal, RSUD Diduga Lalai

Sukri menambahkan, RSUD harusnya membuat surat rujukan agar pasien bisa dibawa rumah sakit lain jika mereka tak sanggup menanganinya.
“Selaku pihak keluarga dari korban, saya sangat menyayangkan atas pelayanan di RSUD Takalar, di mana keluarga kami sudah sangat lemah sementara belum diberikan pelayanan. Mudah-mudahan kejadian yang menimpa keluarga kami tidak terjadi terhadap pasien lain di kemudian hari,” tegasnya.
Sementara Direktur RSUD H Padjonga Daeng Ngalle, dr Novi Yulianti mengatakan pelayanan di RSUD yang dipimpinnya telah memberikan pelayanan dengan maskimal sesuai aturan rumah sakit.
“Selama proses persalinan dokter memeriksa pasien dan pada saat diperiksa pasien tidak ada tanda-tanda ada kelainan, tensinya bagus dan memang ada tanda-tanda melahirkan normal,” dalih Novi
Novi menjelaskan, sekitar pukul 16.30 Wita pasien tiba-tiba kejang karena tensinya naik dan disampaikan keluarga korban untuk dioperasi.
“Namun pada saat dioperasi, pihak rumah sakit kekurangan darah sehingga keluarga korban disuruh ke Makassar untuk mencari darah tapi pada saat itu keluarga korban menolak,” tuturnya.(fajar/jpnn)
RSUD Takalar dianggap lamban menolong sang ibu yang hendak melahirkan
Redaktur & Reporter : Natalia
- May Day Tanpa Demo, Pekerja Sambu Group Tanam 1.001 Mangrove di Inhil
- Operasi Pekat Progo 2025, Polres Bantul Sita Puluhan Botol Miras Oplosan
- Kasus Pengeroyokan Warga SAD di Jambi, Polisi Tetapkan 2 Tersangka
- Gubernur Ahmad Luthfi Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas
- Calon Haji Asal Cirebon Meninggal Dunia di Embarkasi Indramayu
- 7 Calon Pejabat Baru di Aceh Barat Dites Urine Mendadak, Hasilnya?