Ibu Digugat Anak Kandung, Diminta Serahkan Mobil dan Bayar Sewa Rp 200 Juta

Ibu Digugat Anak Kandung, Diminta Serahkan Mobil dan Bayar Sewa Rp 200 Juta
Ilustrasi sidang. Foto: dokumen JPNN

Hal yang menyakitkan lagi, kata DF, ia menerima surat gugatan dari PN Salatiga tersebut setelah bertemu dengan anaknya dan mendampingi wisuda kuliahnya melalui media sosial (medsos).

“Di belakang saya, ternyata dia (AP) menuntut saya. Kenapa tidak ngomong saat bertemu? Ma, saya pengin mobil begini. Makanya saat saya pulang kantor menerima surat gugatan itu, saya kaget sekali. Saya langsung lemas setengah mati. Saya barusan menghadiri wisuda dia, sekarang malah digugat. Saya benar-benar kaget,” katanya.

DF mengaku heran dengan sikap anaknya setelah dewasa ini, yang tega menyeret ibu kandungnya ke pengadilan.

Kini DF belum berhasil menemui anaknya.

Dia juga membeberkan, pernah datang ke rumah sakit tempat coas anaknya di Yogyakarta, tetapi gagal menemui anaknya.

“Pada 29 Desember 2020 lalu, saya izin cuti, menghadap pimpinan saya, untuk diizinkan hari itu ke kampus menemui anak saya, karena begitu sulitnya ditemui. Di kampus, saya bertemu dengan bidang pembinaan. Saya ceritakan masalah ini,” ujar DF.

Dia mengatakan, pihak kampus menyampaikan bahwa yang bersangkutan (AP) saat ini sedang cuti dari coas-nya. Sehingga tidak bisa dipanggil.

“Saya juga bertemu dengan bidang akademik di kampus anak saya. Saya minta penjelasan berapa biaya anak saya sampai menjadi dokter? Saya diberikan rinciannya. Kemudian saya menyatakan kesanggupan untuk membayar. Saya akan pakai uang tabungan haji di bank,” terangnya.

Seorang ibu digugat anak. Pilu. Hal ini terjadi setelah dia menguras tenaga dan pikiran mengurus perceraian dengan suaminya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News