Ibu Hamil Terpaksa Pikul Air Kotor Saat Musim Kering

Ibu Hamil Terpaksa Pikul Air Kotor Saat Musim Kering
Bencana kekeringan, ambil air kotor dari sungai kering. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, PROBOLINGGO - Warga Dusun Pelang Kerep, Desa Sumber Kare, Kabupaten Probolinggo, harus bersusah payah memikul timba yang berisi air akibat bencana kekeringan yang melanda wilayah itu.

Air yang diambil dari rembesan sungai yang mengering ini, harus dibawa menuju rumah sejauh ratusan meter hingga 2 kilometer, dengan medan jalan yang terjal.

Siha misalnya. Ibu yang tengah hamil 3 bulan ini, setiap hari harus mengambil air hingga dua kali, pagi dan sore.

Air keruh berwarna kekuningan dan bercampur pasir ini tidak langsung di masak.

Harus diendapkan selama 1 hingga 2 jam.

Bahkan memasak air resapan air sungai ini lebih lama dibanding dengan memasak air biasa.

"Bisa dibayangkan, air yang sudah matang tidak berwarna jernih melainkan kekuningan," kata Siha.

Ironisnya, di dusun tersebut ada tandon air yang dibangun pemerintah, tapi suplai air tak tentu datang.

Bencana kekeringan ini warga belum mendapatkan air bersih dari pemerintah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News